Selasa, 29 Oktober 2013

4 tahun "Keluarga Kecil" ini ada, untuk Persija

30 Oktober 2009, sebuah awal dari perjalanan keluarga kecil ini, 4 tahun lalu untuk pertama kali berada bersama dalam satu tribun sektor 13 SUGBK, memiliki tujuan yang sama mendukung Persija Jakarta. Tidak banyak yang datang saat itu, mungkin hanya sekitar belasan orang dengan latar belakang jurusan dan angkatan yang berbeda, Persija lah yang kemudian menyatukan.

Setahun, dua tahun, hingga di awal tahun ketiga, gue pribadi masih aktif di komunitas ini. Seiring berjalannya waktu dan kemudian bertambahnya dua huruf dibelakang nama, perlahan gue mulai tidak lagi ada di garis terdepan. Tongkat estafet dilanjutkan oleh teman-teman yang masih memakai jaket almamater kala menjalankan aktifitasnya di kampus

Banyak cerita, tawa canda, bahagia, hingga perbedaan pendapat yang memang tidak bisa dihindarkan. Namun selama 4 tahun ini kita masih bisa menyelesaikan semua dengan senyuman, dan kemudian kembali berangkulan erat berjabat tangan berjalan beriringan.

Tak terasa 30 Oktober 2013 sudah didepan mata, angka 4 sebagai tanda pencapaian selama ini, dan tentunya akan terus ada angka-angka lain, selama Persija Jakarta masih tetap berdiri dengan balutan lambang monas didada.

Teruslah berbuat, berkarya, berjaya intelektual muda. Rasa egoisme dan ingin menang sendiri jadikan sebuah kekuatan, bukan justru menjadi kelemahan demi satu nama Persija Jakarta.

30 Oktober 2009 - 30 Oktober 2013 Dirgahayu Jakampus ke-4! #PersijaSelamanya

IST

Sabtu, 19 Oktober 2013

No one will ever love me...



No one will ever love me .. i thought.

Iya, gue ga pernah nyangka kalau ternyata ada seseorang yang bisa nerima keadaan dan kekurangan gue dengan tulus tanpa keadaan terpaksa. *ga perlu gue todong dulu, gitu. :))* 

Gue pernah mikir, "Kalau lo minta sesuatu sama Tuhan tuh lihat-lihat juga kondisi lo. Misalnya gini, lo minta pasangan yang workaholic biar bisa menuhin nafsu belanja lo. Tapi lo sendiri ga ada usaha buat kerja. Jadi cuma modal duduk aja, lo fikir bisa dapat cowo yang lo mau? Itu sih namanya lo gantungin kebahagiaan sama orang lain. Atau kalo engga, lo minta sama Tuhan dipertemuin sama seseorang yang bisa sabar ngadepin cranky lo yang kelewatan. Tapi lo sendiri ga ada usaha buat ngurangin egois sendiri. Yakali kesabaran manusia itu kaya jalan tol." 

Dari situ gue mikir, apa (nantinya) ada seseorang yang benar-benar sabar dan bisa nutupin kekurangan gue sama kelebihannya? Apa ada pria 'tangguh' yang bisa ngebantu gue buat berubah? *please, jangan harap gue mau nerusin berubah jadi power rangers pink*

No one will ever love me, i thought. 
Cewe manja level dewa, yang tiap ketemu menjelma jadi kucing (sukanya dielus kepalanya, bukan janggutnya. Kalau janggutnya berarti gue ayam jago~), yang tiap lagi duduk bareng selalu secara tiba-tiba nyempilin tangannya ke lengan pasangan, yang selalu dengan tiba-tiba suka cium baju bagian lengan pasangannya di depan teman-temannya, yang selalu suka ndusel-ndusel dibawah ketek pasangannya, yang selalu dengan tiba-tiba (lagi) suka meluk pasangannya dari belakang entah itu dimana, pemirsa! (--,) 

No one will ever love me, i thought.
Cewe moody-an akut! Bisa berubah moodnya dalam sepersekian detik. Labil? Banget. Menit pertama lagi ngambek gara-gara ga ada yang jualan kue cubit setengah mateng. Berhubung ngambek, kue cubit diganti sama kue pancong yang dimasak setengah mateng! Gitu aja udah girang lagi kaya bocah. *Gampang ko bahagia-in gue :')* 

No one will ever love me, i thought.
Cewe cengeng bin cranky parah! Apa-apa selalu mellow, kebawa perasaan. Labilnya nih, kadang pas denger lagu sedih, nangis. (Kadang) Liat video anak kecil yang joged-joged, nangis. (Pengen punya adek, bukan dedek bayi. Beda ya. Iya). (Ini enggak kadang) Liat acara tentang orang tua yang kehidupannya dibawah taraf normal, nangis. Ngeliat kehidupan oranglain aja nangis, gimana sama kehidupan sendiri? Dibentak dikit, nangis. Diajak ngomong dengan nada tinggi dan kasar, nangis. DuhDek..

See? Gimana childish akutnya gue. 

Tapi ternyata Tuhan Maha Asik bisa mempertemukan gue sama seseorang disaat yang tepat. Disaat gue butuh seseorang buat bantu gue keluar dari 'comfort zone'. DIA selalu punya cara unik dan gak yang gue duga. Orang asing yang ga pernah gue sangka bisa dampingin gue !! 

Disaat gue minta sama Tuhan buat kasih gue pria yang sabar..Tuhan kasih gue pria yang super sabar! Yang bisa ngemong gue, negur gue saat gue salah tanpa harus bicara kasar. Bikin gue nangis dan malu sama kesalahan. 

Point pentingnya, disaat gue minta kesabaran yang lebih sama Tuhan tapi ternyata Tuhan Maha Asik. DIA kasih gue 'jalan' dan 'cara' untuk sabar sampai akhirnya gue ga sadar kalau gue bisa ngelewatin semuanya :'))

Uncountable happiness is when you having someone who really understand who you are and choose to stay whatever you are 

Rumah Sakit di Kota Pahlawan, Oktober 2013

-Terima kasih untuk bulan Maret yang menyejukkan. Thank you for being my favorite sweater and my autumn-

NB : Thankyu girl @deediindaa , tulisannya keren :)

Maafkan Cinta...

Sebuah pertemuan tanpa perkenalan, mengagumi memandangi dari kejauhan,, menikmati tiap sudut indahnya berdiri tak jauh diujung sana tepat dimana kamu bercengkrama dengan seseorang.

Aku tak begitu mempercayai suatu kebetulan ketika kita kembali dipertemukan, dengan segala kepolosan aku memberanikan diri menyelami kehidupanmu, yang kemudian telah membuatku kagum sesudahnya, walaupun itu hanya setitik air ditengah oase yang luas.

Terlihat begitu berat perjuanganmu, kamu begitu kuat! Sejujurnya aku iri, merasa tak percaya diri karena sampai saat ini aku belum bisa berbuat sesuatu yang layak dibanggakan.

Dengan candaku ingin sekali menghapus air matamu, dengan ceritaku selalu ingin hanya kamu yang tahu, berbagi memberi setulus hati..Layaknya manusia yang tak pernah sempurna kesalahan-kesalahan kerap kali aku lakukan, khilaf dari tutur kata dan perbuatan meluncur dari lidah tak bertulang ini.

"Basi! Ulangi terus saja seperti ini, minta maaf - dimaafin - bikin kesalahan yang sama, selalu begitu berulang-ulang, intonasi bernafas emosi selalu terngiang dan terekam dalam ingatan, sekaligus juga sebagai renungan untuk kembali bangkit dan tidak melakukan hal yang sama untuk kesekian kali.

"Kamu hadir disaat yang tepat, disaat aku membutuhkan seseorang, semua yang aku inginkan ada didirimu, kehangatan, perhatian, segalanya buatku melupakan sejenak penat di hati". Walaupun pada awalnya aku bersikeras tidak pernah sedikitpun mempersilahkan kamu mengisi kekosongan ini, aku coba berlari namun langkah ini justru mengisyaratkan untuk tetap di tempat. Inikah cinta?

Pintu ini sudah terbuka, kunci nya sudah kamu pegang, akankah kita mampu menguncinya bersamaan? Atau justru kamu memaksakan ingin menutup rapat sendiri agar tidak ada orang lain yang sanggup memasukinya? Bisa juga malah aku yang akan membanting dengan keras pintu ini sehingga tidak lagi berbentuk?

Tuhan pasti punya cerita indah untuk "aku dan kamu", ditemani sang waktu yang akan mempertegas dan  memperindah semua ini, kelak di kemudian hari menjadi "kita".

Tidak ingin berakhir,, tak ingin selesai  sampai disini,, masih ingin memperjuangkan semua, akupun berharap kamu merasakan yang sama.. Maafkan Cinta...

Selesai...

-Balada Penulis Amatir-