Rabu, 26 Juni 2013

Yang tersisa dari El Classico Indonesia. (Persija vs Persib)

H+4 pasca gagal digelarnya pertandingan antara dua tim besar yang kerap kali disebut orang-orang sebagai partai El Classico Indonesia,  Persija Jakarta menghadapi Persib Bandung, masih menyisakan drama menarik yang menyelimuti.

Mulai dari aksi sweeping yang dilakukan suporter Persib terhadap kendaraan dengan nomor kendaraan "B" pasca kejadian, yang sama sekali tidak dalam koridor, jika ingin sedikit bercoleteh, huruf "B" dalam plat nomor Jakarta, jika tidak ada konsonan kata dalam "Persib maupun Bandung" maka akan menjadi "Persi dan Andung".

Belum lagi pemberitaan di media yang menurut saya cenderung berat sebelah, dan hanya melihat kejadian terakhir yang ada, tanpa melihat kejadian sebelumnya yang pernah ada. Seperti sebuah pernyataan dari Djoko Driyono sebagai CEO PT. Liga Indonesia yang mengatakan "Jika tim tamu sampai menggunakan kendaraan rantis/barracuda, lebih baik pertandingan dihentikan" lalu apakabarnya Persija ketika bertandang ke Bandung di 3 tahun terakhir pak Djokdri?

Belum lagi komentar Manajer Persib Umuh Muchtar yang sangat rajin "berceloteh" di media, yang parahnya ketika dia melontarkan statement, "Adanya rencana pembunuhan terhadap pemain Persib" Hai pak? Apakah hanya segitu saja mental nya? Pada akhirnya saya pun mengiyakan pernyataan Ismed Sofyan "Pemain Persib tidak gentleman"

Terakhir yang saya dapatkan, tentu saja ocehan Dede Yusuf eks wakil Gubernur Jawa Barat diakun twitternya @dedeyusuf1 ketika ditanya apakah Persija ketika bermain di Bandung dihormati dan dilindungi, beliau menjawab "Dilindungi" , mungkin pejabat yang sekaligus artis ini lupa, contoh terjelas di medio 18 Maret 2011, pada saat itu bis Persija hancur ditimpukin, meskipun pemain selamat karena sudah dievakuasi menggunakan barracuda, namun dua official Persija, Bang Mansyur dan Bang Udin yang ada di dalam bis terluka. Kejadian itu terjadi pada saat Dede Yusuf masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, apakah bapak lupa?

Babak akhir romantika ini berujung pada keputusan PT. Liga Indonesia yang menyatakan bahwa pertandingan antara kedua tim akan digelar ulang, pada tanggal 28 Agustus 2013, dengan tempat yang belum ditentukan sampai tulisan ini tersaji.

Sebagai suporter Persija, saya melihat ini sebuah kerugian ketika harus menggelar pertandingan ulang, pertama tentunya dari segi biaya, disaat sudah menyewa segala macam bentuk teknis pertandingan mulai dari sewa SUGBK, uang keamanan, dan yang lain, tanpa ada pemasukan karena tanpa penonton, yang lalu kemudian pertandingan harus diulang. Belum lagi dari persiapan secara teknis strategi, maupun non teknis ketika akan menyambut pertandingan ulangan ini. Tapi saya yakin, Persija dengan semua pemain yang ada saat ini, akan memberikan permainan terbaik dimanapun pertandingan nantinya digelar.

Tulisan ini mungkin tidak akan membawa pengaruh besar dalam proses keseluruhan yang sudah terjadi, ketika tulisan ini naik, saya pun sudah bergegas menuju SUGBK, memberikan dukungan untuk Persija yang akan meladeni Persita Tangerang, karena saat ini itu yang lebih penting, tidak hanya buat saya, tapi untuk seluruh suporter Persija.

Sabtu, 08 Juni 2013

Zona Nyaman = Fase Persimpangan

Mulai dari 9 bulan dalam kandungan, lahir di muka bumi, mulai mendengar tangisan pertama, belajar jalan, kemudian melanjutkan pendidikan, bekerja, menikah, lalu punya anak hingga kembali ke sang pencipta siklus yang akan dilalui setiap manusia.

Masa yang paling menyenangkan untuk setiap manusia, setidaknya hal ini yang juga gue rasain disaat berada di zona nyaman. Fase dimana tidak perlu memikirkan hal serius dalam hidupnya, keadaan yang cenderung hidup bersenang-senang tanpa perlu mengabaikan hal lain.

Zona Nyaman atau Comfort Zone sebuah keadaan dimana bisa bebas melakukan hal yang diinginkan, pergi kesana kemari, mengerjakan sesuatu tidak perduli hal tersebut menguntungkan atau tidak, biasanya ada di dalam suatu periode setelah selesai menempuh pendidikan sebelum masuk dunia pekerjaan, ataupun saat memasuki waktunya melepas masa lajang.

Setiap individu pasti memiliki caranya masing-masing untuk mengisi waktu saat dirinya ada di zona nyaman, baik itu positif maupun negatif, baik itu menguntungkan ataupun tidak.

Pertentangan hati kemudian akan menggelora ketika waktu yang tidak mengizinkan untuk selalu berada di zona nyaman, ketika hidup terus berjalan, menatap kedepan atau tetap ada di persimpangan..

Lalu kemudian timbul pertanyaan yang mungkin cukup menggelitik, mampukah kita keluar dari zona nyaman? Apakah kita akan selamanya ada di zona nyaman? Entahlah..

Selesai....

-Balada Penulis Amatir-

Senin, 03 Juni 2013

Horee... Akhirnya Merasakan Punya Blog Sendiri

Senin 3 Juni 2013, yup.. Hari dimana pertama kali gue coba buat ngeblog. Mungkin banyak yang heran ketika gue akhirnya memutuskan untuk membuat halaman pribadi gue. Tidak banyak juga yang heran dan bertanya, "Kenapa baru sekarang zan?" atau Lo udah gak nulis lagi dong di tempat biasa lo nulis? dan pertanyaan-pertanyaan lain mengemuka.

Simple sih, cuma pengen ada wadah dimana gue bisa menulis dengan apa yang ada di pikiran gue, sebagai penulis, sekaligus editor :D . Semakin belajar buat menulis dengan baik dan benar, Alhamdulilah kalo pada mau baca tulisan-tulisan gue disini, anggep aja bonus dari apa yang udah gue tulis dengan 10 jari gue.

Semoga blog ini bukan sekedar cuma numpang bikin, atau malah cuma ada tulisan ini aja, dan tulisan yang ada disini bisa diterima sama yang sudah berbaik hati berkunjung di "istana" kecil gue XD

Terlalu panjang ocehan gue sepertinya, lebih baik gue akhiri di paragraf ini, terimakasih yang sudah melongok blog seadanya ini, selamat membaca..

-Balada Penulis Amatir-

Antara Pasangan dan Hobi, Kamu Pilih Mana?

Ketika dua insan manusia berbeda jenis disatukan dalam suatu ikatan hubungan, sudah pasti ketika memutuskan untuk jalan bersama sudah saling paham dan mengerti antara satu dengan yang lainnya.

Mulai dari sifat, kegemaran atau hobi akan suatu hal, makanan kesukaan, musik favorit, bahkan mungkin sudah hapal dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Tidak jarang, dari banyak hal yang sudah diketahui dari pasangan termasuk hobi atau kegemaran, timbul intrik, percikan tidak suka ataupun rasa cemburu ketika perhatian dan pengertian terbagi dengan kegemaran itu.

Seperti pernyataan seorang teman ketika sedang menghadapi posisi seperti ini, "Kalo kamu nyuruh aku milih kamu atau hobi aku sudah pasti  aku gak bisa dan gak akan mau milih. Kalo kamu minta aku mundur dan meninggalkan hobi aku, jujur aku gak bisa. Aku cinta sama dunia ini. Tapi bukan berarti aku gak cinta sama kamu, aku sayang sm kamu. Mungkin buat kamu basi, atau klise. Tapi ini yang bisa aku sampein secara jujur. Aku kembaliin semua ke kamu. Pertimbangin apapun yg menurut kamu baik buat mu , aku dan kita.

Kamu pilih mana?

Selesai..

-Balada Penulis Amatir-