Kamis, 21 November 2013

Ada apa dengan Persija?

Kompetisi ISL musim 2013-2014 memang tinggal hitungan bulan, jika tak ada aral rintangan kick off akan dimulai akhir Januari 2014. Persiapan jelang bergulirnya kompetisi beberapa tim sudah hampir merampungkan skuadnya.

Ada tim yang tidak banyak merombak pemain di musim sebelumnya demi menjaga kekompakan, ada juga tim yang rela merogoh kocek yang cukup dalam untuk merekrut pemain. Sedikit mengikuti perkembangan lalu lintas transfer musim ini, saya sedikit tercengang dengan nominal uang yang mesti dikeluarkan sebuah klub untuk mendapatkan tandatangan pemain incarannya.

Razak Omotoyossi, striker kelahiran Nigeria dan bermain untuk Timnas Benin misalnya, Sriwijaya FC sempat ditawarkan oleh agen pemain yang terakhir bermain untuk klub Zamalek, Mesir ini dengan harga 350 ribu euro jika dikonversi kedalam mata uang rupiah sebesar 5.5M, harga yang cukup fantastik.

Nilai tersebut bahkan terkesan tidak menjadi masalah untuk bisa dipenuhi, mengutip pernyataan Manajer SFC, Robert Heri yang mengungkapkan sudah ada komunikasi intensif SFC dengan Razak Omotoyossi, bahkan sudah ada kesepakatan soal nilai kontrak dan keinginan pemain tersebut, namun karena dia masih terikat kontrak dengan Zamalek klub sebelumnya, ini menjadi sedikit hambatan SFC untuk merekrutnya.

Sejujurnya saya iri, ketika apa yang dilakukan SFC juga hampir sama di aplikasikan Persib, untuk musim depan mengutip pernyataan Djajang Nurjaman bahwa Persib masih terus mengejar pemain Timnas Burkina Faso, Keba Paul Koulibaly untuk bisa bagian dari skuad musim depan, harga untuk pemain ini pun cukup gila, 8M!

Lebih lanjut Djajang mengungkapkan "Awalnya Persib tidak terlalu bernafsu mengejar Koulibaly karena pada saat masuk radar buruan pemain tersebut masih konsentrasi membela negaranya untuk lolos Piala Dunia 2014, namun ketika dipastikan Burkina Faso sudah tersingkir kami semakin serius mengejar tandatangan pemain tersebut"

Hal seperti ini memang bukan jadi hal yang pertama terjadi di Indonesia, masih segar di ingatan ketika Persib merekrut Sergio Van Dijk dengan nominal 2.5M untuk semusim, dan ada beberapa pemain lain seperti Cristian Gonzales, Beto Gonzalves yang kisaran kontraknya berada di nominal 1M. Untuk ukuran pemain lokal Boaz Sollosa dan Bambang Pamungkas pernah mencatatkan menjadi pemain lokal dengan harga cukup mengiurkan di kisaran 1M sampai 1.5M

Lalu apa korelasinya dengan Persija? Melihat hal ini akan sungguh menjadi bertolak belakang dengan kondisi yang dialami Persija, setidaknya dalam 2 musim terakhir. Macan Kemayoran justru kesulitan membayar gaji para pemainnya. Bahkan untuk persiapan musim depan, Persija hingga hari ini 21 November 2013, tepat seminggu menghitung mundur hari jadi ke-85 tim Ibukota masih belum membentuk skuad, miris!.

Saya memang orang yang awam untuk urusan negosiasi dengan pihak sponsor, keinginan manajemen dan harga yang ditawarkan sampai bisa deal menjalin menjadi sebuah kerjasama. Tapi jika melihat kondisi Jakarta sendiri yang semua kegiatan bisnis berpusat disini, hampir mustahil mengatakan kalau tak ada yang berminat menjadi sponsor Persija.

Hitung mundur seminggu jelang 85 tahun Persija, Please God Save Persija, kembalilah mengaum buktikan kepada dunia cakarmu masih tajam!.



Note : Data untuk besaran nilai kontrak hanya rataan umum dari berbagai sumber untuk melengkapi tulisan, sudah menjadi hal biasa dalam sepakbola Indonesia tidak pernah secara gamblang menyebutkan suatu angka tertentu.

Jumat, 15 November 2013

Tak Sempat Ucapkan "Selamat Tinggal"

Pergi berlalu hempaskan cerita dulu
Tak mampu setia lepaskan semuanya
Bak pelangi yang selalu hadir seusai hujan reda.
Hanya kenangan yang tersimpan rapat di memori.

Semua begitu cepat, secepat perkenalan itu, secepat rasa cinta ini datang, secepat pula angin membawa terbang berlalu, tersapu peluh debu yang tertiup hampa, tak bersisa. Sebuah perjalanan hidup, tentang cinta, tak bertuan.. hilang tanpa arah dan lenyap. Tak perlu meruntuk sedih berlebih, karena ini jalan yang sudah dipilih, akhiri tanpa perih.

Walau tanpa ucap "say goodbye" yakinkan semua akan baik-baik saja setelahnya. Meredam semua suara-suara sumbang, biarkan mereka bicara semaunya, seenaknya hingga menghilang di udara. Tapi jangan pernah sekalipun biarkan mereka mengatur hidup ini.

Kata "perpisahan" tak selalu berujung kepedihan, bebaskan imajinasi seliar-liarnya, rasakan sampai bisa kembali meraih kebahagiaan yang sempat tertunda. Tak perlu orang lain tau, cukup kita yang merasakan.

Akhir cerita indah, aku yang pernah merasakan "kita" tanpa kamu yang tak pernah terbesit sedikitpun ingin meneruskan "kita". Menurut kita ini udah yang terbaik, Tapi kalo menurut Tuhan enggak, kita bisa apa...

Selesai...

-Balada Penulis Amatir-

Kamis, 14 November 2013

Hai.. Pasangan kamu juga punya privasi loh..

Ketika orang sedang jatuh cinta, apa-apa berdua, kemana-mana selalu berdua, bahkan waktu 1x24 jam sehari pun terasa kurang untuk dilalui bersama. Laporan lagi dimana lagi sama siapa, mau ngapain, menjadi aktifitas yang menjadi suatu keharusan untuk dilakukan, tak jarang bisa juga menjadi penyebab selisih paham, berantem jika lalai atau sengaja melupakan.

Memang masih bisa dimaklumi untuk melakukan hal-hal tersebut, karena kamu sudah tidak sendiri, ada orang lain yang memikirkan kamu, ada yang khawatir sama kamu. Jangan lupa juga ada orang yang telah mempercayakan perasaannya di serahkan ke kamu.

Tak jarang pula, seluruh aktifitas social media tak luput dari perhatian atau malah akses masuk socmed yang awalnya hanya milik pribadi menjadi milik berdua. "Dapat Mention ini dipertanyakan, ada Direct Message itu dipermasalahkan, suggest yang berlebihan, curiga yang tak beralasan. Padahal jika tujuannya agar pasangan kamu bisa terpantau, atau tidak selingkuh, ketakutan kamu justru malah akan menjadi nyata.

Ketakutan, tak ingin kehilangan, rasa cemburu sangat wajar terjadi, akan tetapi menjadi tidak wajar ketika kehidupan kamu hanya ada, terus-terusan, melulu hanya untuk pacar, pacar dan pacar. Masih banyak kegiatan diluar sana yang bisa kamu lakukan seimbang. Bukankah sebelum memiliki pacar, aktifitas kamu  yang telah menjadi "pacar" setia selama ini?

Apakah saling percaya tak cukup sehingga harus mengakusisi seluruh ruang pribadi pasangan kamu? Toh banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk berpaling lantas meninggalkan, tanpa perlu menguasai area terdalam dari pasangan kamu.

Kepercayaan itu penting, ketika sudah dipercaya akan menjadi sangat penting untuk menjaganya.

 Selesai...

-Balada Penulis Amatir-

Enough ( Semua berakhir disini.... )

Buat apa memperjuangkan orang lain yang di waktu bersamaan orang yang diperjuangin justru memperjuangkan orang lain, kamu sehat?

Setiap menjalin suatu hubungan, sudah tentu menginginkan bermuara kepada hal yang baik, dari pacaran pastinya lanjut ke pernikahan, untuk yang pertama dan terakhir kali dalam hidup. Mustahil juga ketika proses pacaran tidak menemui hambatan, kerikil baik kecil maupun besar, bahkan godaan juga kerap kali muncul.

Cinta sejati sewajarnya saling melengkapi, tak pernah berhenti mengingatkan ketika ada yang salah, tak lupa juga mencintai, meyayangi dengan hati. Memiliki keyakinan hati satu sama lain, saling percaya, komunikasi intens bisa menjadi pelengkap semuanya.

Mulut dan hati kerap kali tak mau berdamai, masih sekuat tenaga menghibur diri, pandangan mata berusaha menyakinkan akan ada cerita indah tatkala hati masih bergemuruh atas nama cinta. Walaupun sebenarnya, ini semua udah gak sehat, tidak layak diteruskan, tunggu apalagi? Apa yang masih memberatkan kamu?

Dan seakan tidak ingin semuanya berlarut, mulut pun berucap dengan getir, "Mau sampai kapan seperti ini terus? Jangan terbisu dengan manisnya perkataan yang tak bisa terbukti, jangan terdiam hanya dengan semua mimpi dan angan yang tak mampu terwujud"

Mau tidak mau karena ini berwujud sebuah kenyataan, sudah saatnya logika harus lebih bertahta dari yang namanya Cinta. Aku dan Kamu Yang tidak pernah menjadi Kita.

Selesai...

-Balada Penulis Amatir-

Senin, 11 November 2013

Perlahan.. Tuhan menjawab semuanya..

Ketika kamu meminta sesuatu kepada sesama manusia tidak ada jawaban, mintalah kepada Tuhanmu, berkomunikasi dengan caramu, hubungan vertikal makhluk yang diciptakan paling sempurna dengan sang pencipta, kelak apapun jawaban yang didapat baik itu menurut kamu tidak sesuai kehendak tapi yakinlah jalanmu sudah diberikan.

Apapun bentuknya, mau segigih seperti apapun menutupi kebohongan, cepat atau lambat akan ketauaan kok.“Kan aku berbohong demi kebaikan, masa gak boleh?” pertanyaan yang sering kali menjadi topeng ketika akan melakukan kebohongan. Logikanya gini, bohong aja itu udah gak baik, darimana hubungannya demi kebaikan?

Lagian juga apa enaknya berbohong sih? Perasaan bersalah pasti akan selalu menyelimuti ketika berbohong. Satu hal yang harus selalu di ingat, kita mungkin bisa berbohong terhadap sesama manusia, tapi apa mungkin akan sama ketika dihadapan Tuhan?

Kamu terkadang tidak pernah menyadari, ketika sedang melakukan kebohongan terhadap orang lain, sejujurnya kamu pun sudah membohongi diri kamu sendiri,  dan bukan tidak mungkin kebohongan-kebohongan selanjutnya akan kamu lakukan yang tanpa disadari orang lain yang kamu bohongi sebenarnya sudah mengetahui.

Tuhan memiliki berbagai cara mendekatkan atau menjauhkan, memberikan atau mengkandaskan kabar, termasuk dalam hal kebohongan, ada saja cara ajaib jika Tuhan kehendaki maka akan mengabarkan pesan untuk mengetahui kebohongan itu.  Untuk hal yang tidak diduga, tidak direncanakan bahkan tak sempat terfikirkan sebelumnya. 

Hujan... kenyataan... dan kejujuran... yang justu didapat dari orang lain.

Selesai...

-Balada Penulis Amatir-

Sabtu, 09 November 2013

Karma, selalu ada…

Berbuat baiklah kepada siapapun, termasuk orang yang sudah membuat kamu terluka sekalipun, jika ada orang yang jahat sama kamu cukup doakan. –Ibu-

Sudah barang tentu, begitu pertama kali mendengar atau membaca kata “Karma” tidak jarang aliran negatif mengalir, hal yang buruk terekam, hingga sesuatu yang tidak baik terkandung dalam kata “Karma” . Bahkan sering kali juga terkesan seperti mendoakan terhadap apa yang sudah terjadi sebelumnya untuk mengalami hal yang sama atau bahkan lebih.

Niat baik pastinya akan membuahkan hasil yang baik pula, begitupula sebaliknya jangan sekalipun ada niatan untuk melakukan niat buruk untuk orang lain, apapun alasannya niscaya jawaban dari niat itu akan berujung tak baik. “Kalo enggak mau dicubit, jangan lebih dulu mencubit” klise memang tapi itu yang kerap terjadi dari analogi kecil “Karma” yang sering kali menjadi pembicaraan.

Sah-sah saja bila kemudian ada yang menganggap “Karma” itu tidak ada, hanya sebatas sugest atau malah hanya guyonan semata.Satu hal yang perlu ditarik garis jangan kemudian menjadikan “Karma” sebagai sebuah doa, umpatan maupun sumpah serapah untuk orang lain, karena selalu percaya Tuhan itu Maha Asyik, ketika ucapan bisa menjadi sebuah doa yang di penuhi Tuhan, maka akan lebih baik mendoakan untuk menjadi baik.

Karena tanpa perlu menjadi sebuah doa, karma selalu ada…. 

Selesai...

-Balada Penulis Amatir-

Selasa, 29 Oktober 2013

4 tahun "Keluarga Kecil" ini ada, untuk Persija

30 Oktober 2009, sebuah awal dari perjalanan keluarga kecil ini, 4 tahun lalu untuk pertama kali berada bersama dalam satu tribun sektor 13 SUGBK, memiliki tujuan yang sama mendukung Persija Jakarta. Tidak banyak yang datang saat itu, mungkin hanya sekitar belasan orang dengan latar belakang jurusan dan angkatan yang berbeda, Persija lah yang kemudian menyatukan.

Setahun, dua tahun, hingga di awal tahun ketiga, gue pribadi masih aktif di komunitas ini. Seiring berjalannya waktu dan kemudian bertambahnya dua huruf dibelakang nama, perlahan gue mulai tidak lagi ada di garis terdepan. Tongkat estafet dilanjutkan oleh teman-teman yang masih memakai jaket almamater kala menjalankan aktifitasnya di kampus

Banyak cerita, tawa canda, bahagia, hingga perbedaan pendapat yang memang tidak bisa dihindarkan. Namun selama 4 tahun ini kita masih bisa menyelesaikan semua dengan senyuman, dan kemudian kembali berangkulan erat berjabat tangan berjalan beriringan.

Tak terasa 30 Oktober 2013 sudah didepan mata, angka 4 sebagai tanda pencapaian selama ini, dan tentunya akan terus ada angka-angka lain, selama Persija Jakarta masih tetap berdiri dengan balutan lambang monas didada.

Teruslah berbuat, berkarya, berjaya intelektual muda. Rasa egoisme dan ingin menang sendiri jadikan sebuah kekuatan, bukan justru menjadi kelemahan demi satu nama Persija Jakarta.

30 Oktober 2009 - 30 Oktober 2013 Dirgahayu Jakampus ke-4! #PersijaSelamanya

IST

Sabtu, 19 Oktober 2013

No one will ever love me...



No one will ever love me .. i thought.

Iya, gue ga pernah nyangka kalau ternyata ada seseorang yang bisa nerima keadaan dan kekurangan gue dengan tulus tanpa keadaan terpaksa. *ga perlu gue todong dulu, gitu. :))* 

Gue pernah mikir, "Kalau lo minta sesuatu sama Tuhan tuh lihat-lihat juga kondisi lo. Misalnya gini, lo minta pasangan yang workaholic biar bisa menuhin nafsu belanja lo. Tapi lo sendiri ga ada usaha buat kerja. Jadi cuma modal duduk aja, lo fikir bisa dapat cowo yang lo mau? Itu sih namanya lo gantungin kebahagiaan sama orang lain. Atau kalo engga, lo minta sama Tuhan dipertemuin sama seseorang yang bisa sabar ngadepin cranky lo yang kelewatan. Tapi lo sendiri ga ada usaha buat ngurangin egois sendiri. Yakali kesabaran manusia itu kaya jalan tol." 

Dari situ gue mikir, apa (nantinya) ada seseorang yang benar-benar sabar dan bisa nutupin kekurangan gue sama kelebihannya? Apa ada pria 'tangguh' yang bisa ngebantu gue buat berubah? *please, jangan harap gue mau nerusin berubah jadi power rangers pink*

No one will ever love me, i thought. 
Cewe manja level dewa, yang tiap ketemu menjelma jadi kucing (sukanya dielus kepalanya, bukan janggutnya. Kalau janggutnya berarti gue ayam jago~), yang tiap lagi duduk bareng selalu secara tiba-tiba nyempilin tangannya ke lengan pasangan, yang selalu dengan tiba-tiba suka cium baju bagian lengan pasangannya di depan teman-temannya, yang selalu suka ndusel-ndusel dibawah ketek pasangannya, yang selalu dengan tiba-tiba (lagi) suka meluk pasangannya dari belakang entah itu dimana, pemirsa! (--,) 

No one will ever love me, i thought.
Cewe moody-an akut! Bisa berubah moodnya dalam sepersekian detik. Labil? Banget. Menit pertama lagi ngambek gara-gara ga ada yang jualan kue cubit setengah mateng. Berhubung ngambek, kue cubit diganti sama kue pancong yang dimasak setengah mateng! Gitu aja udah girang lagi kaya bocah. *Gampang ko bahagia-in gue :')* 

No one will ever love me, i thought.
Cewe cengeng bin cranky parah! Apa-apa selalu mellow, kebawa perasaan. Labilnya nih, kadang pas denger lagu sedih, nangis. (Kadang) Liat video anak kecil yang joged-joged, nangis. (Pengen punya adek, bukan dedek bayi. Beda ya. Iya). (Ini enggak kadang) Liat acara tentang orang tua yang kehidupannya dibawah taraf normal, nangis. Ngeliat kehidupan oranglain aja nangis, gimana sama kehidupan sendiri? Dibentak dikit, nangis. Diajak ngomong dengan nada tinggi dan kasar, nangis. DuhDek..

See? Gimana childish akutnya gue. 

Tapi ternyata Tuhan Maha Asik bisa mempertemukan gue sama seseorang disaat yang tepat. Disaat gue butuh seseorang buat bantu gue keluar dari 'comfort zone'. DIA selalu punya cara unik dan gak yang gue duga. Orang asing yang ga pernah gue sangka bisa dampingin gue !! 

Disaat gue minta sama Tuhan buat kasih gue pria yang sabar..Tuhan kasih gue pria yang super sabar! Yang bisa ngemong gue, negur gue saat gue salah tanpa harus bicara kasar. Bikin gue nangis dan malu sama kesalahan. 

Point pentingnya, disaat gue minta kesabaran yang lebih sama Tuhan tapi ternyata Tuhan Maha Asik. DIA kasih gue 'jalan' dan 'cara' untuk sabar sampai akhirnya gue ga sadar kalau gue bisa ngelewatin semuanya :'))

Uncountable happiness is when you having someone who really understand who you are and choose to stay whatever you are 

Rumah Sakit di Kota Pahlawan, Oktober 2013

-Terima kasih untuk bulan Maret yang menyejukkan. Thank you for being my favorite sweater and my autumn-

NB : Thankyu girl @deediindaa , tulisannya keren :)

Maafkan Cinta...

Sebuah pertemuan tanpa perkenalan, mengagumi memandangi dari kejauhan,, menikmati tiap sudut indahnya berdiri tak jauh diujung sana tepat dimana kamu bercengkrama dengan seseorang.

Aku tak begitu mempercayai suatu kebetulan ketika kita kembali dipertemukan, dengan segala kepolosan aku memberanikan diri menyelami kehidupanmu, yang kemudian telah membuatku kagum sesudahnya, walaupun itu hanya setitik air ditengah oase yang luas.

Terlihat begitu berat perjuanganmu, kamu begitu kuat! Sejujurnya aku iri, merasa tak percaya diri karena sampai saat ini aku belum bisa berbuat sesuatu yang layak dibanggakan.

Dengan candaku ingin sekali menghapus air matamu, dengan ceritaku selalu ingin hanya kamu yang tahu, berbagi memberi setulus hati..Layaknya manusia yang tak pernah sempurna kesalahan-kesalahan kerap kali aku lakukan, khilaf dari tutur kata dan perbuatan meluncur dari lidah tak bertulang ini.

"Basi! Ulangi terus saja seperti ini, minta maaf - dimaafin - bikin kesalahan yang sama, selalu begitu berulang-ulang, intonasi bernafas emosi selalu terngiang dan terekam dalam ingatan, sekaligus juga sebagai renungan untuk kembali bangkit dan tidak melakukan hal yang sama untuk kesekian kali.

"Kamu hadir disaat yang tepat, disaat aku membutuhkan seseorang, semua yang aku inginkan ada didirimu, kehangatan, perhatian, segalanya buatku melupakan sejenak penat di hati". Walaupun pada awalnya aku bersikeras tidak pernah sedikitpun mempersilahkan kamu mengisi kekosongan ini, aku coba berlari namun langkah ini justru mengisyaratkan untuk tetap di tempat. Inikah cinta?

Pintu ini sudah terbuka, kunci nya sudah kamu pegang, akankah kita mampu menguncinya bersamaan? Atau justru kamu memaksakan ingin menutup rapat sendiri agar tidak ada orang lain yang sanggup memasukinya? Bisa juga malah aku yang akan membanting dengan keras pintu ini sehingga tidak lagi berbentuk?

Tuhan pasti punya cerita indah untuk "aku dan kamu", ditemani sang waktu yang akan mempertegas dan  memperindah semua ini, kelak di kemudian hari menjadi "kita".

Tidak ingin berakhir,, tak ingin selesai  sampai disini,, masih ingin memperjuangkan semua, akupun berharap kamu merasakan yang sama.. Maafkan Cinta...

Selesai...

-Balada Penulis Amatir-

Minggu, 25 Agustus 2013

Aku Kamu dan Dia (Jarak)

Hey, kamu ! Iya kamu, kamu yang hari ini sudah kembali ke kota asalmu, menjalani aktifitasmu sehari-hari setelah seminggu berada dikotaku. Bahagia loh bisa bertemu kamu, bertatap muka, bercerita banyak tentang hubungan kita yang dulu, iya hubungan di masa lalu, yang saat ini sudah terkandaskan.

Aku pun menyadari, tujuan utama kamu menyambangi kota dimana aku menghabiskan waktu aku selama ini untuk menengok nenekmu. Tidak pernah terbesit di fikiran aku, kamu singgah di kota ini untuk menemuiku, mantan kekasihmu, mantan yang mungkin sudah tidak berarti dihidupmu dan tidak ada di hatimu.

Sangat jelas kenapa aku berfikir seperti itu, 1 tahun 5 bulan hubungan ini berakhir sudah loh. Iya aku masih ingat, aku yakin kamu pun merasakan hal yang sama. Selama itu juga disana kamu memiliki seorang wanita, pengganti aku disisi kamu, perempuan yang lebih dari aku, yang bisa selalu dekat sama kamu, yang jika kamu butuhin langsung bisa ada di samping kamu, gak seperti aku yang tidak bisa berbuat apa-apa, karena ribuan mil jarak yang memisahkan kita. Aku bukan minder, ataupun merendah namun memang beginlah adanya.

Hari itu, awal pertemuan kita setelah setahun lebih kamu dan aku tidak bertatap muka. Bingung, agak takut salah orang, sempat terlintas perubahan kamu yang mungkin nantinya aku tak mengenalimu. Namun setelah bertemu di tempat pertama kali kita berjumpa 3 tahun lalu, tak ada perubahan yang berarti, masih sama seperti dulu.

Tak lama kemudian, kita memutuskan untuk bergerak melambat, menuju tempat kenangan, lokasi yang mau tak mau membawaku ke memori masa lampau. Di dalam keheningan sesaat, kamu mengutarakan semua "dosa" yang pernah kamu perbuat, maaf telah menduakan cinta, janji yang selalu kamu ingkari. Tanpa tersadar telapak tangan ini kamu genggam erat, bagai anak bayi yang hendak menyusui muka kamu terpampang jelas penuh iba, kosong nanar, dan berulang kali mengucapkan kata maaf.

Karena tak ingin larut dalam suasana yang belum bisa sepenuhnya aku kendalikan, aku merespon semua ucapanmu dengan rilex. Kemudian dengan lancar bibir ini bersuara, "Tanpa kamu meminta maaf aku udah maafin kok, aku selama ini bukan gak mau maafin kamu, aku cuma belum bisa melupakan kejadian dulu, sakitnya aku, sangat membuatku hancur"

Sepersekian detik nafas aku tersengal, ketika kamu dengan lancar membeberkan alasan kamu selingkuh, walaupun sebenernya aku tidak ingin lagi luka yang sudah mulai kering ini kembali menganga. Jarak.. Pelan kamu berucap, mata aku seperti terhipnotis, memandang kamu lurus memperhatikan dengan seksama. Sejenak kamu menarik nafas "Aku gak bisa dengan jarak diantara kita, aku ngerasa capek, selama kita berpacaran hanya aku yang mengunjungimu, walaupun aku ngerti kenapa kamu gak bisa ketempat aku, gak pernah nyalahin itu."

Bukan karena perasaan, tidak ada  sedikitpun faktor perasaan waktu aku ambil keputusan itu. Enggak perlu aku sebutin kamu pasti tau kok bagaimana perasaan aku ke kamu, masih sama tak pernah berbeda. Mendengar pernyataan kamu itu aku sempat terdiam kaku, aku coba untuk mencairkan suasana agar tidak terlalu sendu, aku gak mau pertemuan ini dihiasi air mata. Kita ketemu buat seneng-seneng loh bukan buat sedih berujung drama.

Di ujung pertemuan, kamu menatap mata aku tajam, memegang dagu aku untuk sesaat kemudian berkata "Berapa tahun lagi ya kita bisa bertemu? Tanpa berucap aku hanya tersenyum tanpa harapan, sambil berlalu meninggalkan tempat itu tanpa pernah tahu kapan akan kembali lagi.

Hey Rian, iya Rian Eka Pramestu, terimakasih untuk pertemuan kemarin, makasih juga untuk canda tawanya, kalopun itu mungkin jadi terakhir kali kita bertemu, tak mengapa. Soal permintaan maaf kemarin, aku udah maafin semuanya. Kamu perlu tahu satu hal, sudah aku pastikan dalam hati ini, kalo kita memang sulit untuk bersatu lagi. kita sama-sama bahagia ngejalanin kehidupan masing-masing. Walau aku gak sama kamu, jangan pernah lupain aku ya, Putri  Rakeswari mantan kamu yang cantik ini.

Bahagia buat kita berdua, bahagia untuk kehidupan kita. Bukan karena perasaan yang membuat hubungan ini berhenti. Tapi hanya sebuah kata sedehana namun menakutkan bagi semua yang menjalankan LDR.. Jarak..
"Yakin ini jalan terbaik walau kita tak lagi berdua, tak usah ditangisi, tak perlu disesali, yakin kita akan bahagia walau kita tak lagi bersama, karena hanya luka jika kita bersama yan,"

Seusai pertemuan itu, kamu mengirimkan sebuah pesan singkat, "good luck ya put, get the best for you, and save your self’. Gak ngerti harus bales atau enggak sms kamu, yang pasti aku akan ngejalanin, "cause I’m still looking up yan"

“Yang gak saling terikat dalam suatu hubungan pacaran belum tentu tidak saling sayang, dan yang saling terikat pacaran pun belum tentu juga saling menyayangi. Salah satu cara kita saling menjaga adalah dengan doa, itu lebih dari cukup, jika untuk memilikinya kita tidak mungkin. Berjiwa besarlah untuk menerima keadaan ini.“

Terakhir.. Aku ingin katakan, sukses buat kedepannya, untuk kehidupan, hubungan percintaan kita dengan yang lain nantinya. Semoga kita memiliki pasangan terbaik. Kita bisa jadikan cerita ini sebuah kenangan yang tak terlupa. Selalu ada hal baik yang bisa dipetik dari kisah yang pernah kita lalui, sebuah proses pembelajaran. Bagi pelaku LDR semoga cerita ini menjadi sesuatu yang berguna. Dari aku untuk kamu, untuk kisah kita yang sudah berlalu.

*Putri Rakeswari*


Selesai..

-Balada Penulis Amatir

Kamis, 22 Agustus 2013

Kamu datang (lagi) lenyap sudah pertahananku

Kamu pergi, dan tak pernah kembali, aku tahu itu.. Kamu hilang meninggalkan jejak perih di hati aku pun menyadari. Aku susah melupakan kenangan tentangmu, tentang kita, diri ini memahami.

Sejak saat itu, saat kamu menghilang, melepaskan, kemudian mengenyahkan apa yang pernah terjadi diantara kita. Kamu entah ada dimana, tak berwujud rimbanya, Tanpa pesan, aku merindu. Hingga pada satu titik waktu aku menyerah, tidak ada lagi tentangmu di relung hati.

Aku berusaha kembali bermimpi, masih sama kala aku bersamamu, tapi kali ini tidak denganmu, berjalan sendiri menyusuri waktu yang ku lalui, bukan untuk kamu, untuk aku sendiri. Kemudian aku mampu tersenyum lagi suatu hal yang sangat jarang terjadi saat kamu begitu saja hilang dari hidupku.

Tidak sedikit waktu yang aku buang percuma hanya untuk mengikis semua tentang kamu, setidaknya itu bisa dilihat dari penilaian orang-orang disekeliling aku, yang tanpa ku sadari tulus menyayangi aku, sangat jauh berbeda dengan apa yang sudah kamu lakukan.

Hari demi hari aku jalani, aku sibukkan diri dengan kegiatan yang justru aku tinggalkan saat masih ada dalam pelukanmu. Menghabiskan waktu berkualitas bersama teman, sahabat, keluarga yang selama bersamamu lebih banyak terabaikan. Perlahan tapi meyakinkan tak ada lagi namamu di fikiranku, lepas bebas. Aku seperti anak TK yang sedang bermain dengan leluasa, seperti burung yang dilepaskan dari sangkarnya oleh pemiliknya.

Sangat aku sesali, penyesalan yang teramat dalam saat kamu datang (lagi), entah kenapa pertahanan yang sudah susah payah aku bangun, lama nya waktu yang tak sedikit aku butuhkan untuk lupakanmu, runtuh begitu saja.

Memori liar mengudara, kangen begitu dalam justru lebih berkuasa ketimbang logika yang harusnya lebih menguasai alam bawah sadar aku. Hati kecil aku berkata jujur, pertahanan aku tak kuat, sampai tak sadar bibir ini terucap sambil menatap matamu yang indah, "memang lebih baik, terutama untuk aku, kita enggak usah bertemu lagi ya, berharap kau pun sadari, jalan kita selesai sampai disini."

Selesai...

-Balada Penulis Amatir-

Senin, 19 Agustus 2013

Semua udah ada jalannya..

Si cewek umur baru 19 tahun, Pacarnya masih 20 tahun, sama-sama kuliah, bahasan-nya di akun twitternya hampir tiap hari tentang nikah mulu.. Gak bosen? Emang udah tau pernikahan itu apa? Bagaimana menjalaninya? Bukan sekedar menghalalkan hubungan biologis loh, Emang mau kasih makan apa nanti anak orang?

6 bulan kemudian, mereka menikah, si cowok dengan berani mengajak kedua orangtuanya melamar sang pujaan hati oleh orang tuanya, setelah 4 bulan sebelumnya memutuskan kerja sambil kuliah, mungkin ini rejeki sebelum menikah, sekaligus kabar baik tidak butuh waktu lama langsung dipercaya menjadi supervisor sebuah perusahaan sepeda motor terkemuka, tanpa harus menelantarkan kuliah yang kemudian dialihkan di waktu malam hari. Mereka bahagia, hingga pada waktunya tiba, wisuda bertiga, iya bersama titipan Tuhan yang dengan segala rencana indahnya mengatur semua ini.

Di sudut yang lain…


7 tahun pacaran, sejak masa SMA, awalnya menyangka ini hanya cinta sesaat, kisah kasih putih abu-abu, saling melempar senyum, berkirim salam, ke kantin bareng, kemudian berlanjut hingga lulus. Di tingkat perguruan tinggi, memutuskan kuliah satu kampus, kompak dalam memilih jurusan, sampai berada di satu kelas yang sama hanya untuk sebuah yang diyakini, bernama cinta.

Pada saat waktunya datang, memakai baju kebesaran dengan warna senada, tiba di gedung pertemuan wisuda saling bergandengan, hingga untuk urutan di pindahkan tali dari kanan ke kiri pun mereka bersebelahan. Tidak lupa untuk mengabadikan semua moment itu, siapa yang menyangka itu menjadi foto terakhir mereka berdua. Sang arjuna mengalami kecelakaan, mobil yang ditumpanginya dihantam dengan kerasnya oleh truck yang melaju kencang menorobos lampu perlintasan dalam tanda menyala merah, sepulangnya dari mendapatkan gelar S.KOM, setibanya dirumah gelar itu bertambah dengan gelar keabadian (alm)

Gak ada sayang yang berlebih, tidak ada pula namanya pertemuan yang singkat, semua itu berbalut indah lima huruf, CINTA. Nikmatin, jalanin, kalo udah tidak kuat silahkan akhirin, masih banyak hal yang bisa dikerjain. Sesimple itu sebenarnya..

Pertemuan dan perpisahan sudah ditakdirkan akan selalu berpasangan, menjadi satu paket yang saling melengkapi, layaknya keyboard yang bergandengan dengan mouse, layaknya ban yang jika tidak menempel dalam kendaraan tidak akan berfungsi normal, Seperti sebatang rokok jika tidak ada pemicu api / korek tidak bisa dirasakan kenikmatannya.

Usaha boleh dengan giat, tapi haruslah tetap di ingat, ada yg lebih punya kuasa, dia (sang pencipta). Tuhhh kan bener, mau kaya apapun kamu dijodohin, dikenalin, kalo belom jodoh mah, ya enggak akan nyatu. Buktinya sekarang kamu masih sama aku kan?

 -Balada Penulis Amatir-


Selasa, 13 Agustus 2013

#NamanyaJugaTwitter

#NamanyaJugaTwitter , yang awalnya enggak kenal kemudian bisa jadi kenal, terkadang malah sampe merasa paling kenal.

#NamanyaJugaTwitter , bisa juga bikin orang yang awalnya kenal, jadi saling enggak kenal, malah bisa sampe enggak mau saling kenal

#NamanyaJugaTwitter , bisa bikin orang yang awalnya enggak tau menjadi makin tau, malah terkadang bisa semakin sok tau.

#NamanyaJugaTwitter , bisa bikin orang merasa tersindir, disindir, dan menyindir :)

#NamanyaJugaTwitter , dari yang awalnya bukan siapa-siapa, jadi orang yang kalo belum kenal orang itu malah dianggep bukan siapa-siapa

#NamanyaJugaTwitter , orang-orang berlomba punya followers banyak, bahkan sampe ada mesin otomatis penambah followers biar dibilang update.

#NamanyaJugaTwitter , sampe artis. orang-orang penting, pejabat pemerintah pun ikutan main, di Indonesia, Presiden SBY bisa jadi salah satu contohnya :)

#NamanyaJugaTwitter , sampe bisa menghasilkan uang cuma dari sekali twit.. :)

#NamanyaJugaTwitter , berawal dari ngetwit, kemudian bisa lanjut ke buku, bahkan bisa jadi sebuah film.

#NamanyaJugaTwitter , sampe bisa bikin situasi "berantem" layaknya di dunia nyata, dikenal dengan istilah twitwar

#NamanyaJugaTwitter , bisa jadi media buat cari tau seseorang yang lagi ditaksir atau gebetan dari setiap twitnya :)

#NamanyaJugaTwitter , dibilang sombong kalo enggak followback, :)

#NamanyaJugaTwitter putus hubungan sama gebetan karena gebetan punya gebetan baru langsung di block. via @fajarorens_ 

Postingan iseng, melihat hal-hal nyata yang terjadi di media 140 Karakter, kalo ada yang mau nambahin boleh, silahkan nanti saya update disini :)

-Balada Penulis Amatir-

Sabtu, 10 Agustus 2013

Harusnya Ku Melepaskan(mu)...

Kau tau aku mencintaimu..
Kau pun tau merindunya aku!
Aku rasa kamu tak perlu ragu itu, demikian pula untuk diriku
Apakah hanya cinta dan rindu yang membuat kita bisa bertahan?
Menghantam semua prasangka buruk, ego, cemburu diantara kita yang mewarnai lembaran kisah ini

Bertahan, sampai kapan?
Aku sungguh enggan menjawab
Menurutku semua ini tidak akan berujung dengan jawaban
Sampai nanti, ada kita disini, bukan kamu disana, aku disini

Harusnya Ku Melepaskan(mu)...
Sejak saat itu, saat kau memutuskan meneruskan mimpimu, yang dikemudian hari memang aku mengaminkan menjadi bagian mimpi kita, tidak di rumah ini, tapi disana. Jauh dan aku tersadar sangat sulit untuk memelukmu seperti biasa.

Sepakat Saling Menguatkan..
Tiga kata itu, yang aku dan kamu saling peluk erat meletakan tepat dihati, menjalani semua ini, melepas kepergianmu dalam kondisi belum satu caturwulan kita bersama dan harus terpisah jarak untuk waktu yang tidak sebentar, 180 hari. "Masih belum melewati rekor bang toyib sih memang"

Tak mungkin menyalahkan waktu.
Sehari... Tiga hari.. Seminggu.. Dua Minggu.. Sampai 30 hari pertama berhasil mulus kita lalui seperti jalan tol yang tidak memiliki hambatan. Melalui smartphone kita bertukar kabar, melepas rindu baik melalui chating, maupun telepon, bahkan tidak jarang skype kita gunakan untuk bertegur sapa. Perasaan aku semakin kuat dan yakin, aku bisa, gak cuma aku, tapi kamu pun bisa, iya kita bisa!

Komunikasi memburuk.
Hanya selang berapa lama, hal yang selama ini aku hanya dengar dari cerita pengalaman teman-temanku atau dari buku yang aku baca, mengenai persoalan terbesar cinta dalam jarak, akhirnya menyambangiku.
Gelap mata kerap terjadi, kesibukan hingga kelelahan yang mendera dari aktifitas keseharian memperburuk keadaan. Hal yang seharusnya menjadi sepele kala di social media malah menjadi senjata untuk saling meragukan kesetiaan.

Akhiri atau teruskan?
Hanya kita yang tau kemana hembusan angin berbalut nafas cinta melabuhkan cerita. Meneruskan laju perahu ini hingga bersandar di dermaga, atau membiarkan perahu karam lalu tenggelam.

Selesai

-Balada Penulis Amatir-

Jumat, 09 Agustus 2013

LDR, kamu kuat atau enggak? :')

Suatu hubungan yang terpisahkan jarak, terpisahkan ruang dan waktu, yang ngetrend disebut LDR (Long Distance Relationship), menjadi momok hampir setiap orang yang sedang menjalani, baik yang akhirnya berhasil sampai jenjang lebih serius ataupun terhenti di persimpangan.

Guys, pasti pernah dong ya, ngalamin suatu periode dimasa pacaran, dimana bosen, stuck, atau enggak tau lagi mau berbuat apa tentang hubungan aku dan kamu nya kalian, ehmm.. Kalo ini, jangankan LDR, yang deketan aja pasti pernah ya mengalami, ayo jujur? :')

Ketika ada di titik jenuh, bingung bagaimana hubungan bisa terus atau enggak, yang berdekatan mungkin bisa dengan mudah menyelesaikan, bertemu, tatap muka, bicarakan semuanya, (setidaknya hal ini pernah saya rasakan saat wanita yang pernah jadi khayalan saya ternyata memiliki mimpi yang berbeda)

Lalu bagaimana cara LDR mengakhiri, ini yang sulit, dua kali sakit, lebih perih, karena belum tentu bisa bertemu untuk mengejawantahkan apa yang ada di hati, ataupun kalo ada kesempatan bertatap muka, apakah kamu tega langsung mengutarakan begitu saja? Aku sih enggak. :')

Manusia itu harus tahu, kapan saatnya berjalan dan kapan saatnya istirahat (baca : berhenti)  -Bambang Pamungkas-

Selesai...

-Balada Penulis Amatir-

Rabu, 26 Juni 2013

Yang tersisa dari El Classico Indonesia. (Persija vs Persib)

H+4 pasca gagal digelarnya pertandingan antara dua tim besar yang kerap kali disebut orang-orang sebagai partai El Classico Indonesia,  Persija Jakarta menghadapi Persib Bandung, masih menyisakan drama menarik yang menyelimuti.

Mulai dari aksi sweeping yang dilakukan suporter Persib terhadap kendaraan dengan nomor kendaraan "B" pasca kejadian, yang sama sekali tidak dalam koridor, jika ingin sedikit bercoleteh, huruf "B" dalam plat nomor Jakarta, jika tidak ada konsonan kata dalam "Persib maupun Bandung" maka akan menjadi "Persi dan Andung".

Belum lagi pemberitaan di media yang menurut saya cenderung berat sebelah, dan hanya melihat kejadian terakhir yang ada, tanpa melihat kejadian sebelumnya yang pernah ada. Seperti sebuah pernyataan dari Djoko Driyono sebagai CEO PT. Liga Indonesia yang mengatakan "Jika tim tamu sampai menggunakan kendaraan rantis/barracuda, lebih baik pertandingan dihentikan" lalu apakabarnya Persija ketika bertandang ke Bandung di 3 tahun terakhir pak Djokdri?

Belum lagi komentar Manajer Persib Umuh Muchtar yang sangat rajin "berceloteh" di media, yang parahnya ketika dia melontarkan statement, "Adanya rencana pembunuhan terhadap pemain Persib" Hai pak? Apakah hanya segitu saja mental nya? Pada akhirnya saya pun mengiyakan pernyataan Ismed Sofyan "Pemain Persib tidak gentleman"

Terakhir yang saya dapatkan, tentu saja ocehan Dede Yusuf eks wakil Gubernur Jawa Barat diakun twitternya @dedeyusuf1 ketika ditanya apakah Persija ketika bermain di Bandung dihormati dan dilindungi, beliau menjawab "Dilindungi" , mungkin pejabat yang sekaligus artis ini lupa, contoh terjelas di medio 18 Maret 2011, pada saat itu bis Persija hancur ditimpukin, meskipun pemain selamat karena sudah dievakuasi menggunakan barracuda, namun dua official Persija, Bang Mansyur dan Bang Udin yang ada di dalam bis terluka. Kejadian itu terjadi pada saat Dede Yusuf masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, apakah bapak lupa?

Babak akhir romantika ini berujung pada keputusan PT. Liga Indonesia yang menyatakan bahwa pertandingan antara kedua tim akan digelar ulang, pada tanggal 28 Agustus 2013, dengan tempat yang belum ditentukan sampai tulisan ini tersaji.

Sebagai suporter Persija, saya melihat ini sebuah kerugian ketika harus menggelar pertandingan ulang, pertama tentunya dari segi biaya, disaat sudah menyewa segala macam bentuk teknis pertandingan mulai dari sewa SUGBK, uang keamanan, dan yang lain, tanpa ada pemasukan karena tanpa penonton, yang lalu kemudian pertandingan harus diulang. Belum lagi dari persiapan secara teknis strategi, maupun non teknis ketika akan menyambut pertandingan ulangan ini. Tapi saya yakin, Persija dengan semua pemain yang ada saat ini, akan memberikan permainan terbaik dimanapun pertandingan nantinya digelar.

Tulisan ini mungkin tidak akan membawa pengaruh besar dalam proses keseluruhan yang sudah terjadi, ketika tulisan ini naik, saya pun sudah bergegas menuju SUGBK, memberikan dukungan untuk Persija yang akan meladeni Persita Tangerang, karena saat ini itu yang lebih penting, tidak hanya buat saya, tapi untuk seluruh suporter Persija.

Sabtu, 08 Juni 2013

Zona Nyaman = Fase Persimpangan

Mulai dari 9 bulan dalam kandungan, lahir di muka bumi, mulai mendengar tangisan pertama, belajar jalan, kemudian melanjutkan pendidikan, bekerja, menikah, lalu punya anak hingga kembali ke sang pencipta siklus yang akan dilalui setiap manusia.

Masa yang paling menyenangkan untuk setiap manusia, setidaknya hal ini yang juga gue rasain disaat berada di zona nyaman. Fase dimana tidak perlu memikirkan hal serius dalam hidupnya, keadaan yang cenderung hidup bersenang-senang tanpa perlu mengabaikan hal lain.

Zona Nyaman atau Comfort Zone sebuah keadaan dimana bisa bebas melakukan hal yang diinginkan, pergi kesana kemari, mengerjakan sesuatu tidak perduli hal tersebut menguntungkan atau tidak, biasanya ada di dalam suatu periode setelah selesai menempuh pendidikan sebelum masuk dunia pekerjaan, ataupun saat memasuki waktunya melepas masa lajang.

Setiap individu pasti memiliki caranya masing-masing untuk mengisi waktu saat dirinya ada di zona nyaman, baik itu positif maupun negatif, baik itu menguntungkan ataupun tidak.

Pertentangan hati kemudian akan menggelora ketika waktu yang tidak mengizinkan untuk selalu berada di zona nyaman, ketika hidup terus berjalan, menatap kedepan atau tetap ada di persimpangan..

Lalu kemudian timbul pertanyaan yang mungkin cukup menggelitik, mampukah kita keluar dari zona nyaman? Apakah kita akan selamanya ada di zona nyaman? Entahlah..

Selesai....

-Balada Penulis Amatir-

Senin, 03 Juni 2013

Horee... Akhirnya Merasakan Punya Blog Sendiri

Senin 3 Juni 2013, yup.. Hari dimana pertama kali gue coba buat ngeblog. Mungkin banyak yang heran ketika gue akhirnya memutuskan untuk membuat halaman pribadi gue. Tidak banyak juga yang heran dan bertanya, "Kenapa baru sekarang zan?" atau Lo udah gak nulis lagi dong di tempat biasa lo nulis? dan pertanyaan-pertanyaan lain mengemuka.

Simple sih, cuma pengen ada wadah dimana gue bisa menulis dengan apa yang ada di pikiran gue, sebagai penulis, sekaligus editor :D . Semakin belajar buat menulis dengan baik dan benar, Alhamdulilah kalo pada mau baca tulisan-tulisan gue disini, anggep aja bonus dari apa yang udah gue tulis dengan 10 jari gue.

Semoga blog ini bukan sekedar cuma numpang bikin, atau malah cuma ada tulisan ini aja, dan tulisan yang ada disini bisa diterima sama yang sudah berbaik hati berkunjung di "istana" kecil gue XD

Terlalu panjang ocehan gue sepertinya, lebih baik gue akhiri di paragraf ini, terimakasih yang sudah melongok blog seadanya ini, selamat membaca..

-Balada Penulis Amatir-

Antara Pasangan dan Hobi, Kamu Pilih Mana?

Ketika dua insan manusia berbeda jenis disatukan dalam suatu ikatan hubungan, sudah pasti ketika memutuskan untuk jalan bersama sudah saling paham dan mengerti antara satu dengan yang lainnya.

Mulai dari sifat, kegemaran atau hobi akan suatu hal, makanan kesukaan, musik favorit, bahkan mungkin sudah hapal dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Tidak jarang, dari banyak hal yang sudah diketahui dari pasangan termasuk hobi atau kegemaran, timbul intrik, percikan tidak suka ataupun rasa cemburu ketika perhatian dan pengertian terbagi dengan kegemaran itu.

Seperti pernyataan seorang teman ketika sedang menghadapi posisi seperti ini, "Kalo kamu nyuruh aku milih kamu atau hobi aku sudah pasti  aku gak bisa dan gak akan mau milih. Kalo kamu minta aku mundur dan meninggalkan hobi aku, jujur aku gak bisa. Aku cinta sama dunia ini. Tapi bukan berarti aku gak cinta sama kamu, aku sayang sm kamu. Mungkin buat kamu basi, atau klise. Tapi ini yang bisa aku sampein secara jujur. Aku kembaliin semua ke kamu. Pertimbangin apapun yg menurut kamu baik buat mu , aku dan kita.

Kamu pilih mana?

Selesai..

-Balada Penulis Amatir-