Jumat, 11 April 2014

Nikmatin aja sakitnya, nanti juga hilang.

Sebuah kalimat yang kemudian menjadi judul tulisan kali ini, ungkapan dari seorang teman yang tak mau disebutkan namanya. Simple sih rangkaian katanya, tapi ketika siapapun yang membaca akan mudah mengerti, walaupun agak sulit dipraktikan.

Tuhan menganugrahkan sebuah rasa kepada manusia, makhluk yang diciptakan paling sempurna diantara yang lainnya. Rasa senang, rasa sedih, rasa kecewa, sampai perasaan cinta yang datang tanpa permisi, sekalipun itu tanpa ada sinyal sebelumnya, dan tidak mengenal kepada siapapun yang merasakan maupun yang dirasakan.

Ketika cinta tak berbalas, ketika rindu bertepuk sebelah tangan. Ketika kamu cinta dia, tapi justru dia ada cinta untuk yang lain. Itulah sebuah roda kehidupan suka tidak suka, mau tidak mau, harus dijalani. Ibarat minum obat, telan saja walaupun berasa pahit, karena akan berasa manis kemudian diwaktu sudah sembuh.

Agak sedikit munafik sih, ketika ada ungkapan, cinta tidak harus memiliki. Hanya orang-orang kalah yang berfikiran sempit seperti itu. Hanya orang-orang yang tidak bisa melepaskan ketika tidak mampu meraihnya yang melakukan hal itu. Fair saja jika tak bersambut cinta yang diberikan, itu lebih baik.

Berakhirnya sebuah hubungan, kisah kasih yang pada akhirnya tak bisa disatukan pun, yakinlah akan ada cerita lain setelah itu, para pengganti sudah bersiap mengisi ruang hati yang telah ditinggal pergi, entah kapan waktunya tidak ada yang bisa menerka itu semua.

Karena sesungguhnya menikmati pahitnya saat patah hati, sama rasanya kala menikmati indahnya saat jatuh cinta.
 
Selesai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar